Balam – KNPI Bandar Lampung bina atlet badminton lewat pembinaan berkelanjutan.
Ketua DPD KNPI Lampung Iqbal Ardiansyah mengatakan juara turnamen badminton KNPI Bandar Lampung harus terus dibina untuk persiapan lomba berikutnya.
“Pembinaan penting dilakukan KNPI di daerah. Sehingga, ke depan, KNPI bisa mengirim atlet dalam kejuaraan di berbagai tingkatan,” ujar dia dalam keterangannya pada Senin, 31 Oktober 2022.
Upaya penjaringan atlet badminton di daerah telah dilakukan oleh DPD KNPI Kota Bandar Lampung lewat Badminton Cup 2022.
Kegiatan berlangsung 29-30 Oktober 2022 di GOR UIN Raden Intan Lampung, Kota Bandar Lampung.
Baca Juga: KNPI Bandar Lampung Gelar Badminton Cup
Kejuaraan badminton selama 2 hari itu dimenangkan oleh pasangan Olka-Hendrik (Kategori B) dan pasangan Aziz-Sidiq (Kategori A).
“KNPI Bandar Lampung harus memberikan pembinaan kepada para juara, sehingga jika ada kejuaraan KNPI sudah ada atletnya,” kata Iqbal.
KNPI Bandar Lampung mempersiapkan pembinaan untuk atlet badminton yang menjuarai Badminton Cup 2022.
Wakil Ketua DPD KNPI Bandar Lampung, Fitrah Abung, mengatakan pihaknya akan mengupayakan turnamen tersebut menjadi agenda rutin setiap tahun.
“Sehingga para pemuda yang memiliki potensi bisa tersalurkan dan berkembang,” ujar Fitrah.
Menurut dia, perlu bagi KNPI Bandar Lampung bina atlet badminton.
“Semoga ke depan para pemain bisa terus berkembang dan bisa mengikuti kejuaraan yang lebih besar lagi,” pungkas dia.
KNPI Bandar Lampung menggelar Badminton Cup 2022 dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-94.
Sebanyak 96 atlet badminton ganda putra antusias mengikuti kejuaraan tersebut.
Juara I Kategori A, Muhammad Shidiq, menginginkan ajang Badminton Cup bisa lebih sering digelar.
“Agar para pemuda yang memiliki potensi pun lebih terlatih dalam bertanding,” kata dia.
Shidiq berharap pemerintah bisa melakukan penjaringan atlet dari level bawah.
“Pemerintah harus turun mencari atlet badminton, melihat bagaimana perjuangan anak-anak muda yang sudah berlatih,” ujar dia.
Shidiq menilai masih banyak anak muda berbakat yang tak terpantau oleh pemerintah sehingga tidak bisa mendapatkan kesempatan berkembang.