Balam – Ketahanan keluarga kurangi risiko stunting di Bandar Lampung.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan upaya pencegahan stunting melalui keluarga dapat dilakukan dengan membangun kualitas kesehatan keluarga.
“Layanan kesehatan di Bandar Lampung bagus. Berobat puskesmas gratis,” ujar Hasto dalam acara silaturahmi bersama Forkopimda Kota Bandar Lampung di Aula Semergou, Senin, 6 Februari 2023.
“Layanan kesehatan bagus, usia penduduk jadinya sangat panjang,” kata dia.
Baca Juga: Hasto Wardoyo: Cegah stunting dengan pendekatan keluarga
Peningkatan kualitas ketahanan keluarga merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting di Indonesia hingga mencapai angka 14 persen di 2024 dari sebelumnya 27,6 persen.
Ketua DPRD Kota Bandar Lampung, Wiyadi, mendorong pemerintah kota setempat untuk lebih menggiatkan lagi Pos Kesehatan Kelurahan (poskeskel) dan Pos Pelayanan Terpadu (posyandu).
“Merekalah garda terdepan yang langsung bertemu dan berkomunikasi dengan masyarakat,” ujar Wiyadi usai acara silaturahmi.
Kader poskeskel dan posyandu, lanjut dia, harus didukung dan diberikan pemahaman lebih untuk mencegah stunting.
“Kami melihat di posyandu, sekarang, peralatannya agak kurang dan ini harus mendapatkan perhatian dari Pemkot Bandar Lampung,” kata Wiyadi.
Kualitas kesehatan ibu dan anak membangun ketahanan keluarga untuk mengurangi risiko stunting di Kota Bandar Lampung.
Wiyadi menuturkan pemerintah pusat memberikan bantuan anggaran Rp7 miliar kepada Pemkot Bandar Lampung untuk penanganan stunting.
Salah satunya ditujukan untuk pemenuhan nutrisi anak serta ibu hamil dan ibu menyusui.
Diketahui, stunting merupakan suatu kondisi pertumbuhan tinggi badan anak yang terhambat atau perawakan pendek yang merupakan manifestasi kronis dari kekurangan gizi atau mengalami kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Pemenuhan gizi, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, menjadi upaya pertama dalam menghindari stunting.
“Nanti, kami memberikan juga tambahan pendamping dari Pemkot Bandar Lampung agar bisa memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, dan ibu menyusui,” tutup dia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan (PMK) Kota Bandar Lampung, Zainudin, mengatakan pihaknya berkoordinasi lintas satuan kerja untuk meningkatkan ketahanan keluarga.
Dinas PMK mengoptimalkan peran dan fungsi posyandu untuk meningkatkan ketahanan keluarga kurangi risiko stunting di Bandar Lampung.
“Posyandu bisa berperan maksimal dalam rangka melayani kesehatan masyarakat, satu bulan sekali,” ujar dia.
Zainudin mengakui sejumlah program penguatan ketahanan keluarga selama dua tahun terkendala gegara pandemi Covid-19.
“Tapi, kita apresiasi Bunda Eva selaku Wali Kota Bandar Lampung mengambil langkah-langkah cepat mengoordinasikan,” kata dia.
Begitu pandemi Covid-19 turun, lanjut Zainudin, Dinas PMK bisa maksimal menjalankan program penanggulangan stunting.
“Sehingga Kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung menjadi yang terbaik dalam menangani stunting,” ujar dia.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menyebutkan angka prevalensi stunting bayi usia 0-59 bulan (balita) di Kota Bandar Lampung sebesar 11,1 persen.
Angka prevalensi stunting ini turun dari tahun 2021 sebesar 19,4 persen.
“Harapan kita, bukan tidak mungkin Lampung menjadi contoh nasional dalam rangka kesuksesan menangani stunting,” pungkas dia.