Balam – Cairan limbah TPA Bakung merembes ke drainase permukiman warga sekitar tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah masyarakat Kota Bandar Lampung.
Baca Juga : Eva Dwiana Bantu Korban Kebakaran di Kangkung Rp115 Juta
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandar Lampung, Riana Afrilia, mengaku drainase di TPA Bakung tidak lagi mampu menampung debit cairan limbah yang dihasilkan tumpukan sampah yang menggunung.
“TPA Bakung kita sudah _over_ kapasitas, jadi memang drainasenya sudah tidak memadai. Ditambah lagi kalau musim hujan, airnya lebih deras,” kata dia di Bandar Lampung pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Camat Bumi Waras ini menyampaikan DLH Bandar Lampung sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PU untuk meningkatkan volume drainase.
“Kemarin sudah kita tinjau dan perlu ada perbaikan fisik pada kolam instalasi pengolahan air limbah (IPAL) serta perbaikan dan peningkatan tinggi drainase,” ujar dia.
Menurut Riana Afrilia, TPA Bakung membutuhkan perluasan lahan, namun Pemkot Bandar Lampung terkendala anggaran.
Antisipasi sementara, lanjut dia, adalah dengan melakukan pengerukan drainase TPA Bakung menggunakan eskavator.
“Nanti sedikit demi sedikit kita perdalam drainase,” kata dia.
Saat ini, jelas Riana, Pemkot Bandar Lampung sedang menjajaki kerja sama dengan PT WIKA dalam hal pengelolaan sampah TPA Bakung.
“Kita berharap prosesnya lancar dan mudah,” tutup dia.
Sebelumnya, salah satu warga yang tinggal di dekat TPA Bakung, Edy, mengeluhkan air sumurnya tercemar cairan limbah dari TPA Bakung.
“Air sumur gak bisa dimanfaatkan. Jangan kan buat minum, untuk nyuci aja gak bisa. Kalau maksain ya risiko bajunya jadi kuning,” ujar Edy warga Keteguhan.
Baca Juga : Mahasiswi Unila Pertanyakan Kehalalan Daging dari Sel Hewan
Dia berharap Pemkot Bandar Lampung bisa mencari solusi terhadap persoalan cairan limbah TPA Bakung, karena setiap kali hujan menyebabkan banjir, air drainase meluap menggenangi rumah.