Balam – Warga menduga sumber api kebakaran Kotakarang Raya dari rumah RT dan Ayu Fitrian.
“(Sumber) api antara dua, dari rumah Pak RT dan korban jiwa musibah,” kata tokoh masyarakat Kelurahan Kotakarang Raya, Zulmuhar (57), ketika ditemui di kediamannya pada Kamis, 7 Juli 2022.
Baca Juga : TNI-Polri Bantu Korban Kebakaran Kotakarang Raya
Rumah Zulmuhar hanya terpaut 10 meter dari kediaman Ketua RT dan rumah korban jiwa kebakaran Kotakarang Raya, Ayu Fitrian (30), yang tewas bersama putrinya Sabila (2) pada Rabu, 6 Juli 2022, malam.
Dinding pembatas rumah Ketua RT dan rumah almarhum Ayu Fitrian, satu tembok.
Ketua Pengurus Musala Nurul Yaqin ini menuturkan peristiwa nahas itu diketahuinya bermula saat ba’da salat Isya, sekitar pukul 20.00 Wib.
“Malam itu saya berada di dalam rumah. Kebakaran mulai terjadi karena mereka teriak-teriak ‘Air, air’. Cuma tidak seheboh yang kita harapkan karena mereka tidak bilang ‘Kebakaran, kebakaran,’” ujar Muhar.
Tidak lama berselang, Zulmuhar memutuskan keluar rumah untuk mencari tahu, dan dia kaget ternyata api sudah membesar dari rumah Ketua RT dan almarhum Ayu Fitrian.
“Saya keluar dari rumah ternyata api sudah membesar walaupun jarak hanya beberapa meter dari tempat kejadian. Tidak ada kegaduhan, tapi jelas terlihat apinya besar,” kata dia.
Tetangga Zulmuhar, Yanto (53), menyampaikan hal senada.
Saat peristiwa kebakaran Kotakarang Raya terjadi, Yanto berada di Pelabuhan Panjang. Dia mendapatkan kabar dari putranya.
“Kronologisnya saya enggak jelas, tapi begitu dibel anak, langsung ngacir saja. Setengah sembilan saya dari Panjang itu,” ujar dia.
Yanto mengatakan ketika dirinya tiba di rumah belum ada petugas pemadam kebakaran di lokasi.
“Sebelum mobil (damkar) datang, di bagian itu (rumah RT dan almarhum Ayu Fitrian) sudah ada api,” kata Yanto sembari menunjuk lokasi yang diduga sumber api.
Upik (50) istri Yanto menambahkan api semakin membesar ketika suaminya tiba di rumah.
“Orang ramai tapi enggak ada yang bantu,” ujar dia.
Upik mengetahui peristiwa kebakaran ketika di dalam rumah dirinya mendengar teriakan Guru Ngaji dari TPA di sebelah. “Bedeng kebakar.”
“Saya mau salat Isya tuh, masih pakai sarung, saya keluar kok gak ada orang yang jerit-jerit kebakaran. Di rumah orang yang meninggal itu udah gede api ke atas,” kata dia.
Kemudian putranya mengajak Upik untuk menyelamatkan diri dengan pakaian salat yang masih dia kenakan.
“Warga di sini udah enggak ada lagi. Mana ini teman yang di sini kok gak ada. Orang ramai. Sampai di puskes kan kelihatan tuh api gede,” ujar dia.
Lokasi kebakaran Kotakarang Raya berjarak kurang lebih 100 meter dari Puskesmas Kotakarang Raya dan Kantor Kelurahan Kotakarang Raya.
BPBD Kota Bandar Lampung dalam keterangan resminya menyebutkan pihaknya menerima laporan dari warga pukul 20.38 Wib.
“Kami menerima laporan telah terjadi kebakaran di Jalan Teluk Teratai Belakang Puskesmas, Kelurahan Kotakarang Raya, Telukbetung Timur,” kata Syamsul Rahman selaku Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandar Lampung.
Baca Juga : Camat Siap Terbitkan Akta Kependudukan Korban Kebakaran Kotakarang Raya
Api kemudian dapat dipadamkan pada pukul 00.10 Wib dengan mengerahkan 21 armada pemadam kebakaran, 89 personel, dan menghabiskan 32 tangki air.
“Peristiwa kebakaran Kotakarang Raya menghanguskan 26 kontrakan bedeng milik Haji Ali (70) dan 4 rumah warga,” ujar Syamsul Rahman.