Balam – Aktivitas stockpile batubara marak di Lampung dan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan dan lingkungan masyarakat.
“Ada kurang lebih 14 perusahaan dan 17 titik lokasi stockpile batubara yang tersebar di Bandar Lampung dan Lampung Selatan,” kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Lampung, Irfan Tri Musri, Kamis (13/4/2023).
Baca Juga: 14 Perusahaan Pemilik Stockpile Batubara di Lampung
Di Bandar Lampung, stockpile batubara tersebar di Kecamatan Panjang dan Kecamatan Sukabumi.
Sementara di Lampung Selatan, stockpile batubara berada di Kecamatan Tanjung Bintang, dan Kecamatan Katibung.
Baca Juga: Konsorsium Advokat Hijau Provinsi Lampung
Hasil pantauan Walhi Lampung terdapat kurang lebih sembilan titik stockpile batubara di Bandar Lampung dan delapan titik di Lampung Selatan.
Stockpile batubara di Lampung marak sejak November 2022 dan mulai beroperasi pada Januari 2023.
“Hampir seluruhnya melakukan aktivitas bongkar muat batubara menggunakan truk fuso,” ujar Irfan.
Stockpile batubara di Lampung merupakan tempat penyimpanan batubara setelah proses pengangkutan yang panjang, baik dari tempat distributor ataupun dari tempat penggalian material pada industri pertambangan.
Stockpile batubara di Lampung berasal dari wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Sebagian dari batubara itu dikirim ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung, sehingga stockpile batubara marak di Lampung sebagai gerbang Pulau Sumatera.
Walhi Lampung mempertanyakan sistem manajemen stockpile batubara yang semakin marak di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan.
“Apabila area stockpile batubara tidak dilengkapi sistem pendukung seperti sistem penirisan berupa parit, dapat menyebabkan genangan air meluas ke wilayah sekitar pada saat hujan,” kata Irfan.
Baca Juga: 4 Pulau di Lampung Terancam Tenggelam
Sementara, pada musim kemarau, aktivitas bongkar muat di stockpile batubara mengakibatkan pencemaran udara.
Batubara yang terlalu lama ditumpuk di area stockpile juga menyebabkan potensi swabakar (spontaneous combustion) atau Self-Combustion.
Dimana batubara terbakar dengan sendirinya pada saat batubara disimpan di area stockpile.
“Di beberapa lokasi, debu batubara mengotori lantai rumah, plafon, alat rumah tangga, dan pakaian yang dijemur,” ujar Irfan.
Baca Juga: Cek Izin Stockpile Batubara di Lampung
Dia mengatakan hampir seluruh kondisi area stockpile batubara di Lampung tidak menggunakan atap atau jaring pengaman debu.
“Sehingga tidak dapat mencegah debu berterbangan ke wilayah permukiman sekitar stockpile batubara,” kata Irfan.