Balam – Pemkot Bandar Lampung kirim relawan ke Cianjur yang diguncang bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo Senin (21/11) kemarin.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengirimkan tim medis sebagai relawan ke Cianjur, Jawa Barat.
“Tim kesehatan terdiri dari 10 dokter dan 20 perawat, serta bantuan obat-obatan berikut perlengkapan medisnya,” kata Eva Dwiana pada Selasa, 22 November 2022, malam.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Bandar Lampung juga mengirimkan tiga unit mobil ambulans, satu unit bus operasional, dan satu unit kendaraan Rescue beserta timnya.
Eva Dwiana memimpin langsung proses pengiriman relawan dan bantuan obat-obatan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
“Atas nama Pemkot Bandar Lampung dan atas nama pribadi, Bunda sampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk warga terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur,” ujar dia.
Baca Juga: Kabel Optik Rusak Estetika Bandar Lampung
Wali Kota berharap keluarga korban bencana gempa bumi Cianjur tetap tabah dan sabar dalam menghadapi bencana tersebut.
“Semoga seluruh warga terdampak bencana diberikan kesehatan, kesabaran, dan ketabahan untuk menghadapi bencana ini dan bisa mengambil hikmah dari cobaan yang sedang dialami,” kata Eva Dwiana.
Relawan Tim Medis Pemkot Bandar Lampung akan membantu korban bencana Cianjur.
Pemkot Bandar Lampung kirim relawan ke Cianjur untuk membantu penanganan korban jiwa dan warga yang terdampak bencana alam gempa bumi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengonfirmasi korban meninggal akibat gempa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sejumlah 268 orang.
“Terkait dengan korban dalam bencana alam di Kabupaten Cianjur ini yang pertama, korban jiwa meninggal dunia sekarang ada 268,” kata Suharyanto di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikutip dari LKBN Antara.
Suharyanto menjelaskan dari 268 orang tersebut, yang sudah teridentifikasi identitasnya sebanyak 122 jenazah.
Dia mengatakan masih ada korban hilang, dan ini masih dilakukan pencarian secara terus-menerus sejumlah 151 orang.
“Apakah 151 orang ini nanti bagian dari yang belum teridentifikasi, nanti kami akan dalami lebih lanjut. Begitu ya, bisa saja yang masih hilang dalam pencaharian,” kata Suharyanto melanjutkan.
Selain itu, korban luka-luka yang diperoleh dari data BNPB sampai Selasa sore sebanyak 1.083 orang. Kemudian untuk yang mengungsi ada sejumlah 58.362 orang.
Sedangkan kerugian material rumah rusak berat dapat informasi sejumlah 6.570 unit. Kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 2.071 unit rumah yang rusak ringan ada 12.641, sisanya semuanya masih terus dilaksanakan pendataan.