Balam – MWC NU Sukarame afirmasi gagasan PCNU Bandar Lampung yang menyebutkan NU perkotaan harus jauh lebih responsif, inklusif, dan sekaligus progresif.
Ketua MWC NU Sukarame, Fadli Khoms, menilai pernyataan Ketua PCNU Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo, patut disambut baik oleh seluruh warga Nahdliyin.
Baca Juga : Hari Pertama Kerja Setelah Lebaran Layanan Publik Pemkot Bandar Lampung Lancar
“Spirit ini yang harus terus dijaga dan dirawat,” ujar Fadli dalam keterangannya pada Rabu, 25 Mei 2022.
Hal itu tentunya berkesesuain dengan spirit awal lahirnya NU, fokus pengembangan pada sektor pendidikan (pemikiran) dan ekonomi.
“Tashwirul Afkar menjadi ajang komunikasi dan forum saling tukar informasi sekaligus jembatan bagi komunikasi antara generasi muda dan generasi tua. Inilah yang harus dilakukan ke depan,” kata dia.
Namun, Fadli menganggap bukan perkara mudah untuk mengaktualisasi gagasan tersebut.
“Dibutuhkan Kesepahaman gerak dari semua sektor dalam NU, termasuk melibatkan kaum muda NU untuk menjadi pelaku aktif dalam mengaktualisasi gagasan tersebut,” ujar dia.
Kesepahaman gerak salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan proses kaderisasi secara terstruktur, sistematis dan masif. Dari tingkat ranting sampai tingkat cabang.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengembalikan NU dalam kehidupan masyarakat, sebab NU dirasa telah kehilangan identitas dalam masyarakat, terlebih masyarakat perkotaan.
“Problem tersebut menjadi tantangan serius bagi kepengurusan saat ini, dan rasanya sudah tepat untuk menghidupkan kembali ruang-ruang diskusi dan pertukaran gagasan dalam tubuh NU, khususnya bagi kaum muda NU,” tutup Fadli selaku Ketua MWC NU Sukarame.
Sebelumnya, Ketua PCNU Bandar Lampung Terpilih, Ichwan Adji Wibowo, menyampaikan sejumlah strategi untuk mewujudkan gagasan tersebut.
Baca Juga : Posko Mudik Lebaran Bandar Lampung Terima Bantuan Sembako Gratis
Di antaranya menjadikan NU Urban sebagai “jalan baru” menuju kebangkitan NU untuk memimpin peradaban dunia.
“NU Kota harus membuka dan menyediakan ruang persemaian gagasan, menumbuhkan dialektika sebagaimana jati diri NU itu sendiri, karena salah satu DNA NU adalah Tasfirul Afkar (gerakan pemikiran). Maka NU harus menempatkan supremasi Ilmu sebagai panglima,” ujar Ketua PCNU Bandar Lampung dua periode ini.